Kongres Agama Khonghucu Dunia 2017
"Membangun Harmoni dan Jalan Tengah untuk Mewujudkan Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia" dihasilkan butir-butir kesepakatan sbb :
8 Pesan dari Jakarta
Wei De Dong Tian
- Dunia yang damai sejahtera bukan sesuatu yang mustahil untuk bisa diwujudkan bila kita mau berjuang dengan sungguh-sungguh dan mampu membangun Harmoni dan Jalan Tengah.
- Harmoni harus dibangun dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, negara dan dunia.
- Jalan Tengah hanya bisa terwujud bila setiap individu, keluarga, kelompok mampu mengendalikan ego masing-masing, mempunyai tanggung jawab dan kebersamaan yang tinggi, rasa saling mengalah-menghormat dan memiliki, memberi lebih dulu ketimbang menuntut dan selalu berpikir, bertindak dengan sadar untuk kepentingan yang lebih besar (bersama), menyadari perannya masing-masing sebagai orangtua atau anak, kakak atau adik, suami atau istri, kawan atau sahabat dan pimpinan atau anggota dari sebuah komunitas.
- Keadilan menjadi nilai kunci yang sangat penting dan harus dikedepankan, seperti sabda Nabi Kongzi, "Bila ada keadilan tidak ada persoalan kemiskinan dan bila ada keadilan tidak ada persoalan kebersamaan". Keadilan yang tercipta harus didasari penghargaan kepada mereka yang berprestasi/berkontribusi di satu sisi dan di sisi lain diimbangi dengan kepedulian kepada mereka yang lemah.
- Agama harus bisa memberikan solusi untuk masalah kemanusiaan dengan didasari prinsip saling menghormati perbedaan di satu sisi dan memperkuat persamaan di sisi lain, apa yang sama tak perlu dibeda-bedakan, apa yang berbeda tak perlu dipaksa disama-samakan. Agama, umat dan pimpinan Khonghucu harus mampu berperan aktif menjadi jembatan bagi terbangunnya saling pengertian yang lebih mendalam di antara berbagai komunitas lewat berbagai forum dialog antar agama, penerbitan informasi dalam berbagai ragam bahasa asing atau daerah, tidak harus terpaku pada bahasa aslinya, dengan memperhatikan keaneka-ragaman budaya dan adat istiadat yang ada.
- Pendidikan harus bisa diakses semua orang dan mencakup semua aspek kecerdasan : intelektual, emosional, spiritual, etika-moral, secara lengkap dan utuh sehingga dapat terbentuk manusia yang unggul, berkarakter baik, dan menyadari jati dirinya sebagai insan Tuhan dan sahabat bagi sesama dan alam atau dalam istilah Khonghucu disebut sebagai Junzi.
- Lebih baik kita menghindari perdebatan tentang Khonghucu itu agama atau filsafat atau etika moral, karena sejatinya semua agama mempunyai semua dimensi tersebut. Akan lebih produktif bila umat dan cendekiawan Khonghucu menerapkan cita-cita sederhana Nabi Agung Kongzi - menghormati para orangtua, dapat dipercaya sebagai kawan, sahabat atau manusia, dan membimbing generasi muda dengan kasih sayang dalam kehidupan keluarga masing-masing, dan bersama-sama agama lainnya menggali lebih dalam mutiara kearifan masing-masing untuk diabdikan bagi kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.
- Umat dan cendekiawan Khonghucu dari seluruh dunia meyakini bahwa di empat penjuru samudra semua manusia bersaudara dan oleh karenanya harus bersama-sama bahu-membahu bekerja dan berjuang untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.
Secara sadar kita tidak boleh terkungkung oleh sekat diskriminatif yang terbentuk oleh ikatan primordial maupun kepentingan kelompok. Agama Khonghucu juga harus bisa melepaskan stigma yang seolah-olah hanya terkait dengan etnis tertentu.
Kami yakin bila kita mau menjalankan Harmoni dan Jalan Tengah niscaya akan tercapai kesejahteraan dan perdamaian dunia.
Shanzai
Jakarta, 18 Oktober 2017
From World Confucian Religion Congress 2017
"Building Harmony and Golden Mean to Create Welfare and World Peace" several crucial points were made.
8 Messages Jakarta :
Wei De Dong Tian
- A Peaceful world is not an impossible task to actualize if we strive for it and build both harmony and golden mean.
- Harmony should be built from family as smallest unit of society, nation and the world.
- Golden mean can only be actualized through if every individual, family, group is able to control self-ego, have their own responsibilities and togetherness, giving first before demanding and always consciously think of greater good, realize their respective role as parents or children, husband or wife, friend or companion, and leader or member of a community.
- Equality is the key crucial factor and must be prioritized, as Confucius said, "When there is equality there is no poverty and where there is equality there is no discord." To achieve equality, we must show appreciation for those who made an achievement or contributed and on the other hand, care for marginalized people.
- Religion should give solutions to the problems of humanity based on respecting differences on the one side and strengthen similarity on the other sides. What is same should not be differentiated, what is different should not be forced to be same. Confucian religion, people and leaders should actively become a bridge between communities through interfaith dialogue, spreading information in local or native language with respect to local culture and diversity in order to build mutual understanding.
- Education should be fully accessible to everyone and include all of these aspects: Intellectual, emotional, spiritual, moral-ethics, complete and holistic, therefore a superior, well-educated person can realize him/herself as God's creation and friend to fellow humans and nature, which is called “Junzi” in Confucian terminology.
- It is better for us to avoid debating whether Confucianism is a religion or philosophy or moral ethics, because every religion truly has the above dimension. It is more beneficial if Confucian people and scholars aspire to emulate the Great Prophet Confucius—respecting our elders, trusting friends, companions and fellow humans, and guiding younger generations with benevolence. In each respective household and together with other religions, to reflect on their respective wisdoms thus dedicating themselves to world peace and welfare.
- Confucians and Confucian scholars from all over the world believe that within the four seas, all people are brothers/sisters and thus have to work together and help each other for common virtue and prosperity.
We must consciously break the limits and discriminative barriers made by primordial bonds or any beneficial parties. Confucian religion should also be free from exclusive association with a specific ethnicity.
We believe that if we strive for Harmony and the Golden Mean, welfare and world peace can be accomplished.
Shanzai
Jakarta, October 18th, 2017
2017年世界孔教大会
“中和之道为世界和平的枢机”九点共识
惟德动天
1.我们一致认为,只要坚持孔子“中和之道”,就能实现世界的和平。
2.“人人亲其亲,长其长则天下平”。世界和平人人有责,世界和平的理想始于家庭,进而影响社会和国家。
3. “行有不得,皆反求诸己” 和“人人各尽其责”应当成为每一个人的修养;人类不同国家、民族之间应当相互理解,学会分享与欣赏。
4.在公平、正义主流价值的前提下,以孔子“仁者爱人”的精神,关怀弱势群体的权益。既“尚贤使能”,又要“嘉善而矜不能”,对先进者予以奖励,对后进者予以关心与提携。
5. 各宗教之间应当相互包容,相互尊重、相互理解,和平相处。孔教(儒教)可以成为不同宗教、不同文化之间沟通与交流的桥梁。
6.坚持“有教无类”普遍施教与因材施教相结合的原则,使人人成为具备“智、仁、勇”三达德的君子。
7.实现孔子的理想,行动比辩论更重要。
8.我们遵循“天下一家”“四海之内皆兄弟”的原则,致力于消除种族、文化、宗教、社会之间的隔阂。
我们深信,只要坚守孔子“中和之道”,世界和平一定会实现。
善哉
雅加达,2017年10月18日